Kisah di atas menunjukkan tingginya kejujuran mereka, tidak mengaku-ngaku sesuatu yang bukan haknya. Juga menunjukkan sikap wara’ mereka terhadap dunia serta tidak berambisi untuk mendapatkannya. Kisah di atas juga memberikan faedah kepada kita, betapa mereka selalu merasa diawasi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam seluruh aktivitasnya. Ketika Santri tersebut berangkat, Kiai Kholil lantas berkata kepada para santri, “Bersaksilah, bahwa ilmuku telah dibawa oleh Santri tadi.” Setelah kejadian itu, diketahui bahwa ternyata orang tua yang lumpuh tersebut adalah Nabi Khidir As. Lalu Santri yang membawa orang tua tersebut kembali, tidak lain adalah Hadratussyaikh KH. Namun, seluruh penderitaan Ayub tersebut tidak menghentikan ketaatannya pada Allah. Ketika mendapat cobaan yang begitu berat, ia tidak mengutuk Allah. Justru sebaliknya, Ayub makin memuji keagungan Allah. Kisah tersebut menjadi salah satu cerita anak sekolah minggu tentang ketaatan pada Tuhan yang terdapat pada Kitab Ayub 1:1-5. 2. Tapi santri yang bermanfaat adalah yang paling hormat dan taat kepada gurunya, dan menganggap dirinya bukan siapa-siapa di hadapan gurunya. Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari kisah diatas di beri hati yang tawaddu’ patuh terhadap guru guru kita sehingga kita mendapat berkahnya.*** Selain itu, Ponpes Gontor juga sudah mengeluarkan seluruh santri yang terlibat dalam penganiayaan AM. “Sebagai wujud komitmen kami, seluruh pelaku kekerasaan sudah kami keluarkan atau kami usir dari pondok pada hari yang sama ketika almarhum AM dinyatakan wafat. Selain itu pelaku sudah dikembalikan ke orangtunya masing-masing. Sebagai generasi penerus bangsa, santri harus multitalenta. Setidaknya ada 5 kekuatan yang harus dimiliki santri: 1. Kuat Aqidah. Seorang mukmin yang kuat aqidah dan tauhidnya, akan menjadi pribadi yang taat, saleh secara personal dan sosial, menjadi teladan umat, bermanfaat bagi masyarakat. Di Balik Pengabdian Seorang Santri. Bisri Mustofa, Alumnus Pesantren Gading Malang 27 Jun 2021 #adab santri pada kiai #pengandian santri dunia santri opini santri. 4,590 kali dibaca. “ Ngaji, Ngabdi, Rabi .”. Jargon itu berseliweran di media-media sosial ber-platform santri beberapa saat yang lalu (bahkan hingga kini). z4cwVn.

kisah santri yang taat kepada guru